WELCOME TO MY ILLUMINATION

11 Juli 2017

Selasa,11 Juli 2017

Ya, sore ini aku menemukan sesuatu,

Ya, bahwa menulis dapat merubah emosi yang sedang dirasakan seseorang. Bahkan bisa secara spontan. Emosi seseorang yang sedang mengharu biru, dapat di minimalisir dengan menulis, dimanapun.

Generasi sebelum diriku mungkin telah membuktikannya, ya, mereka generasi mempunyai buku diari, yang hampir setiap malam sebelum tidur mereka menulis apa yang dia rasakan pada hari itu. Hey, bisa saja itu media mereka menyalurkan, mencurahkan segala emosi terpendam setelah menjalani hari yang menyenangkan, maupun yang memberatkan. Dan berharap esok hari ketika terbangun dengan perasaan seperti baru saja melewati itu semua.

Tidak ada yang tau esok, yang aku tahu berbuat baiklah pada hari ini.

Memang, kebanyakan orang enggan untuk berbuat sesuatu sampai hal tersebut mempengaruhi dirinya sendiri, atau mempengaruhi kehidupannya. Bahkan tak jarang, mereka berbuat untuk mendapatkan sesuatu, atau paling rendahnya adalah mengharapkan sesuatu. Hina ? Tidak manusiawi aku anggap, dimana ketulusan ? Bersembunyi. Seperti purnama malam ini yang tertutupi awan. Ia bersinar namun tertutupi. Namun apakah yang menutupi itu ?...

Ohh, terlalu banyak buku yang sudah membahas tentang hal yang menyelubungi kebersihan hati manusia.

Ahh, semakin dewasa memang makin terasa tantangan-tantangan yang datang. Aku yang sedang berusaha payah dalam memperjuangkan dunia perkuliahan, mulai terasa tekanan-tekanan yang datang tiada henti, terkadang aku tidak tau semua ini maksudnya apa, terkadang akupun dapat dengan ikhlas bahwa semua ini adalah rahasia alam untuk membentuk diriku sendiri.

Tapi yaaa nikmati saja, semua prosesnya yang hampir dapat meledakan isi kepala ini. Terkadang sesuatu yang menarik adalah sesuatu yang tidak terduga, mungkin kedepannya kejutan yang akan datang adalah hasil yang sudah dilakukan oleh aku sebelumnya. Dan itulah mengapa aku tetap berlari di lintasan kehidupan yang tiada henti menunjukan ke-absurd-an nya. Aku akan merasakan hasil dari apapun yang telah aku lakukan.

Ohhhhhh hey aku lelah, tidur tidak pada waktunya ohhh aku tau aku tau itu merupakan hal yang lumrah bagi mereka yang sedang tertekan, sedang sedih, atau sedang sedang dalam keadaan yang tidak stabil. Ohhhh tidur adalah cara yang paling baik untuk kabur dari pikiran-pikiran tidak menyenangkan. Ohhh pikiran ku setiap detik dapat berubaaahhh. Ohhh aku tidak tau apa yang harus aku lakukaaan, pikiran ku tertuju pada banyak hal yang kau adalah salah satu nyaaaa, ohhhh seandainya pikiran dapat berkata. Tapi ini semua bukan suatu becandaan, ohhh ini mengikis kebahagiaan. Ohh akan kuberikan semua yang ada untuk mendapatkan sedikit kedamaian di pikiran. Ohhhh tapi bukan dengan cara yang buruk yang malah merugikan di kemudian.

Ohh hey sebentar, aku duduk dan bernafas dengan cara bernafas ketika tidur, hey ini relaksasi namanya. Menjauhkan sejenak segala sesuatu yang menggangu, ohh ini sudah lama aku ketahui. Ohh aku terkadang lupa. Ohh masih banyak yang harus dilakukan. Ohh hey, sebentar, 5 menit saja. Ya relakan yang sudah terjadi.

Get up,
Come On,
Why’re you scared ?
You’ll never change what’s been and gone

Cause all of the stars are fading away
Just try not to worry, you’ll see them some day
Just take what you need and be on your way

And stop crying your heart out

-Oasis - Stop Crying Your Heart Out-

9 Juli 2017

Minggu, 9 Juli 2017

Oh hey, minggu pagi yang cerah ini memang nikmat sekali jika bersantai sejenak sambil mendengarkan lagu-lagu 90’an. Dan jangan coba merusak pagi ku, caramu biarlah berlalu. Awal  pagi ini aku terjebak emosi negative ku sendiri yang aku buat tanpa aku sadari. Aku mencoba menyalahkan kau, tapi hey, aku tau kalau menyalahkan orang lain tidak ada manfaatnya sama sekali. jadi lebih baik salahkan aku yang membuat pikiran, perasaan serta ekspektasi berlebihan. Dan ketika aku sadari, ya….. menyadari perasaan atau emosi sendiri adalah langkah awal perbaikan.

Karena pada dasarnya kita semua, manusia, sangatlah mudah untuk larut dalam emosinya sendiri, atau bahkan menjadi sebuah candu. Lalu sadarkah kau bila emosi mu datang ?

Hidup ini penting, hanya diriku sendiri yang bisa membantu, yaaa, memang aku membuat rencana kehidupanku sendiri, memang disitu ada keterlibatan orang lain. Tapi tetap saja, aku lebih percaya pada kekuatan dari dalam. Dari diriku sendiri. Hey, aku menyadari ketika perubahan perubahan terjadi, aku sedikit peka mengenai hal itu, baik perubahan dalam diriku ataupu, orang lain hey.

Terkadang ketika aku mulai merasa emosi negative merasukiku, dan aku mulai sadari, aku terkadang mengatakan bahwa aku adalah seorang drama king with a deadline yaa, aku tidak mau berlarut-larut dalam emosi ku sendiri.

Karena pada dasarnya kita dapat memilih atau menentukan perasaan kita sendiri. Tapi sadarkah kau mengenai hal itu ?

Atau jika sesuai dengan umur ku sekarang lebih familiar jika aku samakan dengan “mood” iyaaaa tepat sekali, kita semua bisa mengatur itu, atau jika memang ingin menikmati mood tersebut, sadari , tapi jangan terlalu lama. Sadari, nikmati, lalu bangkit lagi, semudah itu kok hey, dan akan lebih mudah apabila dilakukan, sadari pula awalnya memang berat, tapi lama kelamaan akan terbiasa, dan tidak perlu energi besar untuk melakukannya dikemudian nanti. Kenapa ? karena dalam kehidupan kedepan kita tidak tau apa yang akan terjadi.

Dan sekali lagi aku tersadar tulisan ini adalah sebagai pengingat diriku sendiri dikemudian hari, memang terkadang, atau ketika aku teringat, aku membuka kembali isi blog ini untuk menjadikannya pengingat serta pelajaran untuk aku dimasa depan, ya pastinya aku nya dimasa depan akan sangat berterimakasih, sebagaimana sekarang aku berterimakasih pada diriku yang dahulu.

Karena pada dasarnya kita mudah lupa dan menulis adalah cara terbaik untuk mengingat. Lalu apa yang akan kau lakukan ketika membaca kembali tulisan yang kau buat ?

Terhitung dari beberapa tahun lalu, aku mendeklarasikan diriku sebagai “Pencari kesadaran penuh dan kehangatan dalam jiwa”. Kesadaran dari dalam maupun luar, kehangatan dari dalam maupun luar.



4 Juli 2017

Selasa, 4 Juli 2017


Hey blog, apa kabar ? Aku datang dengan perasaan bersalah, btw lama tidak menggelitik mu dengan kata-kata yang ada dipikiran ku ini.

Maafkan aku yang hanya datang ketika dalam keadaan yang tidak baik, kadang dalam keadaan kesal, sedih, kecewa, namun kali ini aku datang dalam keadaan bersalah.

Sebelumnya aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada Amerika Serikat, semoga tetap menjadi negara yang penuh lelucon kehidupan.

Memang semua sudah terjadi, tapi mengapa perasaan bersalah itu masih ada. Maafkan aku yang terlalu perasa ini namun hanya bisa merasa. Masalahnya memang bukan masalah besar, masalahnya juga mungkin bukan yang merusak seluruh sistem negara. Ya, hanya membantu menghilangkan barang pribadi seseorang yang penuh dengan hal-hal penting.

Tapi…. hey, bagaimana jika saat itu aku tidak menawari untuk meletakan sesuatu yang ada di pelukan mu itu keatas ?
Mungkin aku tidak perlu merasa bersalah seperti ini. Ohh aku lupa, aku menawarimu karena aku jika diposisi mu tidak akan nyaman. Ya egois yang membawa bencana. Ohh hey, bagaimana jika aku lebih teliti atau lebih berhati-hati ? Ohh hey, aku malah tertidur tak berdaya sedangkan kau terjaga ?.....

Aku yang mulai mengurangi kata andaikata kali ini harus menggunakan kata andaikata untuk diriku sendiri. Untuk perlakuan yang telah ku lakukan. Aku tak tau harus kemana meluapkan, aku mencoba meminta maaf tapi kau tidak dalam kondisi untuk menerima, aku mencoba menawarkan bantuan.
Ohh heyyyy aku tidak berdaya, tidak bisa membantu apa -apa. Ohh heyy ???? hey, hey kau, yaaa belum genap 2 bulan perkenalan kita. Tapi aku sudah menyusahi mu, hey aku ini siapa ? Kau anggap apa aku ini hey ? Hey tolong aku tidak bisa tenang, hey kau layak memarahikuuu walau kau bilang tidak ingin menyalahkan orang lain hey. Aku tidak tau dengan pasti entah kehilangan apa saja yang kau rasakan, hey, mungkin banyak kenangan yang harus hilang yang sengaja kau simpan. Hey ? Sadarkah kau aku disini mungkin merasakan hal yang sama.

Maaf aku yang hanya bisa mengeluh disini , aku tidak tau mesti kemana lagi, hey, kau bilang tunggu 3 bulan. Gerak ku terbatas. Atau ini pembelaan atas ketidaksanggupan ku untuk menolong.

Dan aku hanya bisa mengeluh disini, dengan menulis. Walaupun aku tau mungkin tidak seorangpun yang membaca tulisan ku ini. Ya, atau paling tidak mereka yang memang benar-benar ingin mengetahui diriku saja.

Tapi…. hey, Aku menulis untuk diriku sendiri

Aku menulis untuk meringankan perasaan bersalah ini. Hey, agar kau tau isi kepala ku ini sesekali.
Hey, aku terkadang menulis untuk mengingat perasaan ini dimasa depan nanti. Supaya aku dapat belajar. Ya mungkin aku di masa depan akan berterimaksih pada tulisan ini karena paling tidak telah membantuku mengingat kau hey.

Tapi…. Hey aku tidak bisa berlama lama dengan perasaan bersalah seperti ini hey, aku minta maaf jika mungkin nanti aku menunjukan wajah tanpa dosa di hadapanmu. Aku berharap sekarang hujan, aku seorang pluviophile, yang merasa damai ketika hujan.

Dan biar hujan membasahi kepala ku agar aku lebih tenang.