WELCOME TO MY ILLUMINATION

13 Desember 2015

Minggu, 13 Desember 2015

Selamat pagi dunia, ingin aku bertanya "kenapa hari ini cerah sekali ?" Kau tau dunia, aku sangat menyukai suasana ketka minggu pagi yang kosong serta mendung dan hujan. Aku merasa sangat damai, bersembunyi dibawah atap hunian. Menikmati kehangatan dikala dingin menerpa. Suara relaksasi yang tak akan pernah tergantikan.
Bahkan ketika saat itu aku masih terbayang kenangan-kenangan dahulu, kenangan menerobos hujan, kenangan menunggu hujan, kenangan harus berbasah-basah karena satu dua hal yang sekarang tidak begitu penting. kenangan menyaksikan air hujan yang membasahi kaca jendela. dan terseret di kaca akibat melesat lebih dari 100 km/jam. Berada dalam ketakutan. Yang bahkan aku tidak dapat melihat bagian depan kendaraanku sendiri.
Ketika hujan pula aku teringat pernah menuruni pegunungan tanpa adanya lampu. Dan yang paling menjengkelkan adalah alasan mengapa menuju pegunungan itu sendiri. Bahkan aku menuruni tanpa mengenakan celana panjang, ditengah badai. Kata berita keesokan hariya. Membaca berita itu aku tertawa, karena aku berada ditengahnya semalam. Dan masih menjadi pertanyaan mengapa aku bisa sampai rumah tanpa merasa kedinginan.
Lebih jauh mundur lagi, aku teringat ketika langit sangat gelap, tidak sesuai dengan waktu normal. Aku merasa kiamat akan datang karena aku kira itu kiamat. Hasil pemikiran anak kecil yang terlalu suka bertanya. Bahkan sampai sekarang, aku tidak pernah berniat untuk berhenti menanyakan sesuatu.
Dalam sebuah buku karangan orang Norwegia. 

"Menjawab adalah hal yang mudah. bertanya membutuhkan keberanian"
Walau aku sadar aku masih belum terlalu berani untuk menanyakan beberapa hal.
_-____________________________________________________________-_




7 Desember 2015

Senin, 7 Desember 2015

Realita kepolosan tentang anak kecil yang tertawa tanpa tahu apa-apa memang sudah bukan rahasia umum lagi. Aku rasa semua orang mengetahuinya. Aku teringat masa dimana aku hanya sepinggang orang dewasa. Ketika masalah terbesar yang aku ingat sampai sekarang adalah dimarahi oleh orang tua. Walau bahkan saat itu aku tidak mengetahui dengan pasti esensi tentang kata orangtua. Aku hanya tahu bahwa merekalah yang menyebabkan aku terlahir didunia.

Aku menyadari di usiaku sekarang, aku melihat kehidupan anak kecil yang selalu bahagia, yang selalu kembali bersama setelah beradu fisik karena hal sepele. Tapi akupun tahu, pasti ada dibelahan bumi sana yang masih didiami oleh anak-anak kecil yg hidup penuh tekanan. Dan aku pun selalu bersyukur telah sampai pada tahap menuju dewasa ini. Banyak yang bisa aku banggakan dari masa kecilku sendiri. Dan yang paling aku senang sampai saat ini adalah ketika aku tidak pernah absen dengan mainan-mainan baru saat itu, bahkan bisa dikatakan, walau aku hidup dekat ibu kota. Aku menjadi yang pertama, yang memiliki mainan anak kelas atas. Bahkan apabila aku katakan dengan sisi narsis, ya, memang aku terlalu bahagia. Tapi apakah bisa dinilai hanya dengan atas dasar mainan yang digunakan ?

Akupun mengalami masa dimana orang tua memarahi, dan aku rasa semua orang juga pasti mengalami, dan aku yakin, orang tua yang bijak pasti pernah memarahi anak nya. Hanya saja aku tidak setuju apabila memarahi sampai keluar dari batas peri "keanakkecilan". Dan, terkadang akupun melihat langsung dengan kedua bola mataku itu terjadi didepan mataku. Pernah ada pengalaman ketika aku melihat seorang bapak yang melakukan hukuman fisik langsung, aku mencoba untuk membela sang anak, dan mencoba menghentikan tindakan lebih lanjut dari sang bapak, tapi apa yang aku dapat ?
Sang bapak berkata bahwa aku terlalu mencampuri urusan orang lain. Aku terhenyak dan pergi beberapa saat kemudian, Dan menjadi pengganggu aku sebelum tidur. Bayangkan, ketika aku melihat kejadian di depan mataku, yang aku tidak suka, aku malah dianggap mencampuri urusan keluarga orang ?

Aku mencoba menghibur diri dengan mengatakan kepada diriku bahwa aku sudah melakukan yang aku bisa, dan terkadang masih terbawa hingga sekarang, ketika aku melihat hal-hal yang tidak pantas didepan mataku, aku bersikap tidak peduli. Dikarenakan insiden tersebut, ketika aku menuju masa remaja.

Disini aku ingin menghimbau, untuk mencintai anak kecil dengan ketidak tahuan mereka, dan mencintai anak kecil dikarenakan apapun yang dialami saat itu, akan terbawa hingga kelak ia dewasa atau bahkan menua. Walau masih terlalu dini, tapi aku pun terkadang mengingatkan pada diri sendiri untuk menyayangi seluruh anak kecil dengan perasaan seolah memiliki mereka. Dan aku sepakat untuk mereka yg sabar dan sepenuh hati membesarkan anak dengan menyesuaikan dengan budaya yg mereka anut. Setiap budaya memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda, dari keberbedaan itu, aku berharap pada john lennon yang datang dari surga untuk menyuarakan kembali lagu "Imagine". Untuk mereka yang suka berperang, baik kecil maupun besar.

4 Desember 2015

Jumat, 4 Desember 2015

Selamat pagi Jumat, hari yang cerah untuk memulai aktifitas dengan senyuman seharusnya. Membuka sedikit tirai pada ruangan tempat aku beristirahat semalam, cahaya sang surya menusuk kedua mata tajam ku, tak kuat aku dengan tikamannya, aku mengalihkan pandangan ke yang lain, ke sisi kiri ku untuk menengok ke arah telefon genggam yang tidak seberapa pintar.
Selamat pagi hal-hal yg indah hari ini, tapi aku tidak merasakan bahkan mendapat ucapan dari siapapun, aku pun hanya mengatakan untuk diriku sendiri, karena disetiap pagi ku aku membawa diriku ke rutinitas membawa kebahagiaan, kombinasi antara dua sendok bubuk kopi khas, dan dua sendok olahan tebu,
Selamat pagi dunia, aku disini untuk menjadi seseorang yg berarti. Sentuhan kombinasi sesuai selera yg mengalir melalui tenggorokan ku, diiringi hembusan nafas menahan luapan emosi. 

Betapa indahnya dunia ini bagi mereka yang melihat. Melihat untuk keindahan, tidak sedikit orang-orang memandang dunia dari sudut pandangnya sendiri, salah ? tidak, aku tidak menyalahkan, hanya saja, apakah ia hidup untuk dirinya sendiri ? sebuah pengharapan, dari aku , Ahmad Ega Wira Tama, untuk seluruh orang yg ada didunia ini, yg merasa hidup, yg memiliki keinginan, Agar kalian menikmati dan berterimakasih atas anugerah yg telah diberikan, dan berusahalah untuk sesuatu yg memang kau inginkan. 
Terimakasih pada zat yg telah menghidupkan kalian, 
dan membuat kalian tetap menginjakan kaki di buminya,
Terimakasih karena telah diberikan  kesempatan untuk menghabiskan waktu di buminya

Sebuah pengharapan, harapan terhadap sesama manusia, memang ada yg mengatakan bahwa berharap pada manusia hanya membuat tersiksa, Ketika ekspektasi berlebihan berbanding terbalik dengan yg dirasakan, aku pernah, tidak lama ini, aku sadar aku terlalu banyak berharap pada sesuatu, terkadang aku memaksakan diri untuk membayangkan hal-hal yg aku ingin terjadi, tapi realita ? hanya menyisakan sedikit keterlibatan, Bukan, bukan aku berlari, tapi sedikit hargailah perasaan aku ini. 

Ketika ketidakpedulian dunia dirasakan oleh ku, terkadang aku membalas tidak peduli,
Ketika kedataran dunia dirasakan olehku, terkadang aku membalas datar, bahkan lebih.
Ketika ketidakinginan intuk mengetahui dunia dirasakan olehku, terkadang aku memulai untuk mencari tahu.
Ketika ketidakmengertian dunia dirasakan oleh ku, terkadang aku pun mulai kesal.
Dan ketika dunia menganggap aku tidak ada, Dan ketika aku merasakannya, seperti saat ini, halo dunia, mudah saja aku melepaskanmu......
Tapi dunia, banyak yg sudah aku korbankan untuk menujumu, Aku menjadi jauh dari dunia yg lain, sebelum kau datang, dan dunia-dunia yg berada dipihakku, mencari diriku.
Tapi dunia, banyak yg sudah aku korbankan untuk menujumu,
Tapi dunia, mengapa engkau tidak pedulikan aku ketika aku berada disisi mu ?
Tapi dunia, bagaimana yg kau rasakan terhadap aku ?
Tapi dunia , apa yang membuat kau sesumbar mengacuhkan aku ?
Tapi dunia, tidak tahukah engkau seberapa inginnya aku dekat denganmu ?
Tapi dunia, mengapa engkau tidak ada keinginan untuk dekat denganku ?
Apa aku salah menilai mu ? Apa aku harus bersimpuh di kedua kaki mu agar kau mengerti ?
Apa keinginanku berlebihan ? Apa kau anggap aku banyak keinginan ? Hey dunia ?...
Mengapa kau tidak menjawab, aku hanya butuh jawaban.
Dan dunia, kau bisa mengandalkan aku untuk beberapa hal, mungkin kau tau kemampuanku walau tidak pernah aku tunjukan,
Tapi tidak untuk mengerti mu, aku terlalu egois untuk dapat diperlakukan dengan semestinya,
Apa bedanya aku dengan yang lain ? aku hampir tidak merasakan, walau dalam beberapa hal aku mengangapnya halal.
Hey dunia, bagaimana perasaaanmu ? Aku mulai tersiksa dunia, dan ketika aku sampai pada titik jenuh ku yg sewaktu-waktu terasa. Dan ketika mencapai titik puncaknya, Demi apapun untuk kebahagiaanku, aku mencari dunia yg lain, atau untuk sementara waktu aku sibuk dengan duniaku sendiri, Meninggalkan dunia yg hanya membuat kesal, dan dunia yg bangga karena dunia kau mentoleransi bahwa kau memang begitu. Kau tahu ? bahkan aku hampir tidak menemukan kata-kata untuk yg aku rasakan, semuanya abstrak. Dan dalam seperdetik, dapat berubah.

Haruskah aku berfikir holistik untuk memandang cara berfikirmu dunia ? Benar adalah benar, dan salah adalah salah. Hey dunia, mengertilah aku, Aku hanya ingin semestinya, dan aku tidak merasakan pengorbananmu, apa aku tidak tahu ? tapi dunia, aku juga punya perasaaan, Dunia Orang Hampa. iya, kau, kau hampa. yg bangga atas kekosongan dan kedataran engkau, Kau tau dunia ? Mengapa kau tidak seperti galaksi-galaksi yg pernah aku jalani ? Walau ada galaksi yang memang harus aku tinggal kan, karena tidak jauh berbeda, diawal membuat nyaman, dikemudian tiba-tiba menghilang. Kau tahu dunia, ada galaksi yg ketika menginginkan aku kembali, aku akan langsung menuju nya tanpa berfikir. Karena galaksi tersebut menyisakan banyak hal yang belum kuselesaikan, Walau kemungkian kecil dan amat sangat kecil untuk kesana, karena sang galaksi telah menuju jalan yg lurus, jalan cahaya. Tapi aku pun sudah meninggalkan semua kenangannya. walau masih berharap kosong, karena aku tau, galaksi tersebut masih menjadi yang terindah yg pernah aku jalani. Yang bahkan yg sedang aku jalani hanya satu per seribu sang galaksi terindah. Apa aku kasar ?
Bukan, hanya sedikit curahan, tapi dunia, aku masih ingin menjalani, karena kejayaan masa lalu hanya dapat diambil pelajaran, dan seiring dengan pertambaha usia, manusia menuju kematangan, deskripsi dari perkembangan. Proses menuju kedewasaaan.
Tapi dunia, aku akan tetap berusaha menjalani, dan mensyukuri apa yg terjadi, dan dunia, aku masih ingin bersama mu, walau lebih nayak pahit ? Apa aku bodoh ?
Aku hanya berusaha untuk berkembang dan keluar dari zona nyaman, menguras energi ? ya aku ikhlas, karena aku akan mendapat pelajaran, No pain, No Gain. tapi tolong jangan terlalu sering dunia membuat ku kesal, masih ada waktu untuk kau berubah, dunia. Dan akan tetap aku jalani sampai aku tau, kapan untuk menyerah.

I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got, yeah, we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we did intend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got, and what I'm not, and who I am
I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up, I'm still looking up.

-I Won't Give Up (Jason Mraz)-