WELCOME TO MY ILLUMINATION

7 Desember 2015

Senin, 7 Desember 2015

Realita kepolosan tentang anak kecil yang tertawa tanpa tahu apa-apa memang sudah bukan rahasia umum lagi. Aku rasa semua orang mengetahuinya. Aku teringat masa dimana aku hanya sepinggang orang dewasa. Ketika masalah terbesar yang aku ingat sampai sekarang adalah dimarahi oleh orang tua. Walau bahkan saat itu aku tidak mengetahui dengan pasti esensi tentang kata orangtua. Aku hanya tahu bahwa merekalah yang menyebabkan aku terlahir didunia.

Aku menyadari di usiaku sekarang, aku melihat kehidupan anak kecil yang selalu bahagia, yang selalu kembali bersama setelah beradu fisik karena hal sepele. Tapi akupun tahu, pasti ada dibelahan bumi sana yang masih didiami oleh anak-anak kecil yg hidup penuh tekanan. Dan aku pun selalu bersyukur telah sampai pada tahap menuju dewasa ini. Banyak yang bisa aku banggakan dari masa kecilku sendiri. Dan yang paling aku senang sampai saat ini adalah ketika aku tidak pernah absen dengan mainan-mainan baru saat itu, bahkan bisa dikatakan, walau aku hidup dekat ibu kota. Aku menjadi yang pertama, yang memiliki mainan anak kelas atas. Bahkan apabila aku katakan dengan sisi narsis, ya, memang aku terlalu bahagia. Tapi apakah bisa dinilai hanya dengan atas dasar mainan yang digunakan ?

Akupun mengalami masa dimana orang tua memarahi, dan aku rasa semua orang juga pasti mengalami, dan aku yakin, orang tua yang bijak pasti pernah memarahi anak nya. Hanya saja aku tidak setuju apabila memarahi sampai keluar dari batas peri "keanakkecilan". Dan, terkadang akupun melihat langsung dengan kedua bola mataku itu terjadi didepan mataku. Pernah ada pengalaman ketika aku melihat seorang bapak yang melakukan hukuman fisik langsung, aku mencoba untuk membela sang anak, dan mencoba menghentikan tindakan lebih lanjut dari sang bapak, tapi apa yang aku dapat ?
Sang bapak berkata bahwa aku terlalu mencampuri urusan orang lain. Aku terhenyak dan pergi beberapa saat kemudian, Dan menjadi pengganggu aku sebelum tidur. Bayangkan, ketika aku melihat kejadian di depan mataku, yang aku tidak suka, aku malah dianggap mencampuri urusan keluarga orang ?

Aku mencoba menghibur diri dengan mengatakan kepada diriku bahwa aku sudah melakukan yang aku bisa, dan terkadang masih terbawa hingga sekarang, ketika aku melihat hal-hal yang tidak pantas didepan mataku, aku bersikap tidak peduli. Dikarenakan insiden tersebut, ketika aku menuju masa remaja.

Disini aku ingin menghimbau, untuk mencintai anak kecil dengan ketidak tahuan mereka, dan mencintai anak kecil dikarenakan apapun yang dialami saat itu, akan terbawa hingga kelak ia dewasa atau bahkan menua. Walau masih terlalu dini, tapi aku pun terkadang mengingatkan pada diri sendiri untuk menyayangi seluruh anak kecil dengan perasaan seolah memiliki mereka. Dan aku sepakat untuk mereka yg sabar dan sepenuh hati membesarkan anak dengan menyesuaikan dengan budaya yg mereka anut. Setiap budaya memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda, dari keberbedaan itu, aku berharap pada john lennon yang datang dari surga untuk menyuarakan kembali lagu "Imagine". Untuk mereka yang suka berperang, baik kecil maupun besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar