WELCOME TO MY ILLUMINATION

4 Desember 2015

Jumat, 4 Desember 2015

Selamat pagi Jumat, hari yang cerah untuk memulai aktifitas dengan senyuman seharusnya. Membuka sedikit tirai pada ruangan tempat aku beristirahat semalam, cahaya sang surya menusuk kedua mata tajam ku, tak kuat aku dengan tikamannya, aku mengalihkan pandangan ke yang lain, ke sisi kiri ku untuk menengok ke arah telefon genggam yang tidak seberapa pintar.
Selamat pagi hal-hal yg indah hari ini, tapi aku tidak merasakan bahkan mendapat ucapan dari siapapun, aku pun hanya mengatakan untuk diriku sendiri, karena disetiap pagi ku aku membawa diriku ke rutinitas membawa kebahagiaan, kombinasi antara dua sendok bubuk kopi khas, dan dua sendok olahan tebu,
Selamat pagi dunia, aku disini untuk menjadi seseorang yg berarti. Sentuhan kombinasi sesuai selera yg mengalir melalui tenggorokan ku, diiringi hembusan nafas menahan luapan emosi. 

Betapa indahnya dunia ini bagi mereka yang melihat. Melihat untuk keindahan, tidak sedikit orang-orang memandang dunia dari sudut pandangnya sendiri, salah ? tidak, aku tidak menyalahkan, hanya saja, apakah ia hidup untuk dirinya sendiri ? sebuah pengharapan, dari aku , Ahmad Ega Wira Tama, untuk seluruh orang yg ada didunia ini, yg merasa hidup, yg memiliki keinginan, Agar kalian menikmati dan berterimakasih atas anugerah yg telah diberikan, dan berusahalah untuk sesuatu yg memang kau inginkan. 
Terimakasih pada zat yg telah menghidupkan kalian, 
dan membuat kalian tetap menginjakan kaki di buminya,
Terimakasih karena telah diberikan  kesempatan untuk menghabiskan waktu di buminya

Sebuah pengharapan, harapan terhadap sesama manusia, memang ada yg mengatakan bahwa berharap pada manusia hanya membuat tersiksa, Ketika ekspektasi berlebihan berbanding terbalik dengan yg dirasakan, aku pernah, tidak lama ini, aku sadar aku terlalu banyak berharap pada sesuatu, terkadang aku memaksakan diri untuk membayangkan hal-hal yg aku ingin terjadi, tapi realita ? hanya menyisakan sedikit keterlibatan, Bukan, bukan aku berlari, tapi sedikit hargailah perasaan aku ini. 

Ketika ketidakpedulian dunia dirasakan oleh ku, terkadang aku membalas tidak peduli,
Ketika kedataran dunia dirasakan olehku, terkadang aku membalas datar, bahkan lebih.
Ketika ketidakinginan intuk mengetahui dunia dirasakan olehku, terkadang aku memulai untuk mencari tahu.
Ketika ketidakmengertian dunia dirasakan oleh ku, terkadang aku pun mulai kesal.
Dan ketika dunia menganggap aku tidak ada, Dan ketika aku merasakannya, seperti saat ini, halo dunia, mudah saja aku melepaskanmu......
Tapi dunia, banyak yg sudah aku korbankan untuk menujumu, Aku menjadi jauh dari dunia yg lain, sebelum kau datang, dan dunia-dunia yg berada dipihakku, mencari diriku.
Tapi dunia, banyak yg sudah aku korbankan untuk menujumu,
Tapi dunia, mengapa engkau tidak pedulikan aku ketika aku berada disisi mu ?
Tapi dunia, bagaimana yg kau rasakan terhadap aku ?
Tapi dunia , apa yang membuat kau sesumbar mengacuhkan aku ?
Tapi dunia, tidak tahukah engkau seberapa inginnya aku dekat denganmu ?
Tapi dunia, mengapa engkau tidak ada keinginan untuk dekat denganku ?
Apa aku salah menilai mu ? Apa aku harus bersimpuh di kedua kaki mu agar kau mengerti ?
Apa keinginanku berlebihan ? Apa kau anggap aku banyak keinginan ? Hey dunia ?...
Mengapa kau tidak menjawab, aku hanya butuh jawaban.
Dan dunia, kau bisa mengandalkan aku untuk beberapa hal, mungkin kau tau kemampuanku walau tidak pernah aku tunjukan,
Tapi tidak untuk mengerti mu, aku terlalu egois untuk dapat diperlakukan dengan semestinya,
Apa bedanya aku dengan yang lain ? aku hampir tidak merasakan, walau dalam beberapa hal aku mengangapnya halal.
Hey dunia, bagaimana perasaaanmu ? Aku mulai tersiksa dunia, dan ketika aku sampai pada titik jenuh ku yg sewaktu-waktu terasa. Dan ketika mencapai titik puncaknya, Demi apapun untuk kebahagiaanku, aku mencari dunia yg lain, atau untuk sementara waktu aku sibuk dengan duniaku sendiri, Meninggalkan dunia yg hanya membuat kesal, dan dunia yg bangga karena dunia kau mentoleransi bahwa kau memang begitu. Kau tahu ? bahkan aku hampir tidak menemukan kata-kata untuk yg aku rasakan, semuanya abstrak. Dan dalam seperdetik, dapat berubah.

Haruskah aku berfikir holistik untuk memandang cara berfikirmu dunia ? Benar adalah benar, dan salah adalah salah. Hey dunia, mengertilah aku, Aku hanya ingin semestinya, dan aku tidak merasakan pengorbananmu, apa aku tidak tahu ? tapi dunia, aku juga punya perasaaan, Dunia Orang Hampa. iya, kau, kau hampa. yg bangga atas kekosongan dan kedataran engkau, Kau tau dunia ? Mengapa kau tidak seperti galaksi-galaksi yg pernah aku jalani ? Walau ada galaksi yang memang harus aku tinggal kan, karena tidak jauh berbeda, diawal membuat nyaman, dikemudian tiba-tiba menghilang. Kau tahu dunia, ada galaksi yg ketika menginginkan aku kembali, aku akan langsung menuju nya tanpa berfikir. Karena galaksi tersebut menyisakan banyak hal yang belum kuselesaikan, Walau kemungkian kecil dan amat sangat kecil untuk kesana, karena sang galaksi telah menuju jalan yg lurus, jalan cahaya. Tapi aku pun sudah meninggalkan semua kenangannya. walau masih berharap kosong, karena aku tau, galaksi tersebut masih menjadi yang terindah yg pernah aku jalani. Yang bahkan yg sedang aku jalani hanya satu per seribu sang galaksi terindah. Apa aku kasar ?
Bukan, hanya sedikit curahan, tapi dunia, aku masih ingin menjalani, karena kejayaan masa lalu hanya dapat diambil pelajaran, dan seiring dengan pertambaha usia, manusia menuju kematangan, deskripsi dari perkembangan. Proses menuju kedewasaaan.
Tapi dunia, aku akan tetap berusaha menjalani, dan mensyukuri apa yg terjadi, dan dunia, aku masih ingin bersama mu, walau lebih nayak pahit ? Apa aku bodoh ?
Aku hanya berusaha untuk berkembang dan keluar dari zona nyaman, menguras energi ? ya aku ikhlas, karena aku akan mendapat pelajaran, No pain, No Gain. tapi tolong jangan terlalu sering dunia membuat ku kesal, masih ada waktu untuk kau berubah, dunia. Dan akan tetap aku jalani sampai aku tau, kapan untuk menyerah.

I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got, yeah, we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we did intend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got, and what I'm not, and who I am
I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up, I'm still looking up.

-I Won't Give Up (Jason Mraz)-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar