WELCOME TO MY ILLUMINATION

29 November 2015

Minggu, 29 November 2015

Terbangun untuk kedua kalinya di hari yang sama. Akhir pekan. Mereka bilang. Hari kosong tanpa kesibukan yg wajar. Cuaca tidak secerah 2 bulan yang lalu, hanya menyisakan suara alam. Benturan titik air bertemu daratan. Bangun untuk kedua kalinya cuaca sudah sedikit cerah, menyisakan bekas berkah alam. Aroma masih terasa, dan tak jauh berbeda dengan aroma hujan 16 tahun yang lalu, ketika aku mulai merasakan kehidupan. Sangat jarang aku memiliki waktu santai seperti ini. Atau kadang aku menolak untuk memiliki waktu luang. Aku tersadar aku seolah sibuk, padahal kenyataannya banyak waktu- waktu berharga yg ku lewati dengan percuma. 
Ntah kenapa waktu-waktu bahagia berlalu dengan cepat, 
ntah kenapa waktu - waktu kesedihan berlalu sangat panjang. 
Ntah kenapa waktu-waktu saat menunggu seolah tidak sampai, ntah kenapa waktu -waktu mengejutkan tiba - tiba datang.
Relativitas waktu katanya.....
Aku memang tidak mengalami masa yg dialami Einstein, aku juga tidak mengalami masa Dicksen atau pun Wilde. Mereka punya jalnnya sendiri. Mereka memutuskan menjalankan kehidupan mereka sendiri.
Aku hanya mahasiswa Strata Satu. mereka tidak menjalani.
Aku menulis, hanya penyaluran kegemaran, mereka menulis dengan tujuan.
Bukan dari salah satu mahasiswa terbaik dikelas, bukan juga salah satu mahasiswa terkenal satu universitas. Bahkan untuk dunia mengenalku, masih panjang jalan. Terkadang aku memikirkan popularitas, terkadang aku lebih nyaman berada di rumah sendirian. Terkadang aku memikirkan menjadi terbaik dikelas, terkadang aku lebih nyaman belajar sesuai keinginanku.
Mereka mengatakan, lebih baik keluar dari zona nyaman. Sudah berkali-kali aku merasakan, tapi bukan atas kemauan.
Terkadang aku mencoba mengerti perasaan. terkadang aku sudah tidak kuat dan menjadi tidak sabaran. Aku siapa sebenarnya ?
Isi pikiran ku pun terlalu mudah berubah-ubah, Buku mengatakan dan aku mengkategorikan aku seorang sanguinis....
Terkadang ingin menjadi seorang hacker bertopi putih, terkadang ingin menjadi seseorang yg memiliki ribuan jurnal ilmiah atas penelitiannya, terkadang lebih suka bergaul dan mengorbankan waktu tidur serta kegiatan akademik,
Terkadang ingin menjauhi seluruh yg diharamkan "payung" ku, terkadang aku lebih memilih menjalankannya dengan penuh canda tawa tanpa kesadaran.
Apakah semua orang mengalami hal yg sama ? Melalui jalan yg panjang serta berangin, sehingga arahnya mudah berubah, haruskah aku menjalani kehidupan tanpa arah pasti ?
Pun dengan perasaan ini, terlalu banyak manipulasi. Terlalu banyak lagu yg mengatakan untuk tidak menyerah. Memang aku tau, ketulusan yg dibutuhkan, serta keikhlasan. Tapi arti ketulusan itu sendiri, "walaupun terasa berat tetap dijalani". Sedangkan ikhlas "Merelakan yg terjadi" sulit mengsinkronisasikannya pada keadaan sekarang ini. Terkadang aku memanipulasi, karena bayang bayang kesalahan dimasa lalu dengan orang yg berbeda. Dan tidak ingin aku ulangi lagi, Dan aku pun hanya seorang manusia biasa. Bukan siapa- siapa, aku sadar. Aku bukan seorang ayah yg mengasihi putrinya sampai akhir hayat, jadi aku hanya bisa berusaha untuk menyerupai atas apa yg dilakukan, paling tidak, menjaga hati dan perasaan seorang anak wanita, agar tidak tersakiti, aku pun sadar, seorang wanita yg sudah dibesarkan dengan penuh kasih sayang, apakah layak untuk disakiti ? Hmm... Dan untuk orang yg tersayang, yg memiliki arti nama "kesayangan". Aku mungkin tidak bisa menjadi apa yg kau inginkan, dan aku pun sadari, bahkan kau pun tak akan bisa menjadi seperti yg kau inginkan. Tapi ada proses penyatuan persepsi dalam suatu hal, dan bukankah esensi manusia hidup adalah bermanfaat bagi sesama ?......
Dan bukan kah esensi manusia normal hidup pun untuk menjadi lebih baik ? Dalam keseharian telan mencontohkan, Ketika kau sadar tangan mu kotor, apa yg kau lakukan ? Membersihkannya kan ?
Dan ketika kau sadar Rambut mu kusut ? Bukan kah kau merapikannya ? Ada yg sudah mengatur itu semua. Jadi apakah kau sudah mengetahui tujuan kau hidup ? aku belum, aku masih seorang yg memikirkan masa kini, atas apa yg sudah dan sedang aku jalani.
Hampir memasuki minggu ke duakuadrat, bahkan aku masih belum mengetahui apa yg kau rasakan, terhadapku, mungkin memang aku beberapa kesempatan bertanya, dan mungkin aku hanya ingin tahu, dan mungkin aku menyadari bahwa mengatakan hal - hal yg sensitif memang sedikit membutuhkan beberapa keberanian. Terkadang aku mengira bahwa itu bukanlah sesuatu yg penting yg harus diprioritaskan, tapi apakah cukup dengan menjalani dengan kata "Jalani" ? Hm.... memang venus membutuhkan kepastian, begitu juga dengan seorang Mars.
Urusan romansa memang menguras banyak energi serta emosi. Bahkan tak jarang banyak mars yg terpaksa harus mengalihkan luapan emosi merah nya untuk hal yg lain. Dan lalu timbul pertanyaan, apakah bunga matahari yg  ceria tidak dapat berkata soal perasaan, istilah anak sekarang yg membawa suatu hal ke perasaan, aku yakin semua orang memiliki perasaan, dan bukan suatu yg tabu untuk dibicarakan, Dunia boleh bersemangat tapi ada sisi lain dimana dunia meluangkan waktu nya untuk merasakan. 
Walau terkadang mengambil jalan pintas dan lantas berfikir dikemudian. 
Aku berharap pada sumber kehidupan utama manusia, dalam setitik kecil hati nurani, aku memang brgairah menjalani hari hari, tapi ada sisi dariku yg nyaman ketika berurusan dengan perasaan. Sensitif, bukan hanya untuk urusan romansa, kehidupan, keberlangsungan tanggung jawab ditengah perkembangan pola pikir manusia. Keep Moving. and CARRY ON.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar