WELCOME TO MY ILLUMINATION

13 Oktober 2015

Selasa, 13 Oktober 2015

Aku terbangun, pepohonan dengan cahaya minim yg pertama kali aku lihat, aku terbangunkan oleh hewan dan dingin sang fajar. Melangkah menuju tempat yg kurang gangguan dari hewan, tanpa sadar matahari merah telah muncul ketika aku bergegas menuju persinggahan. Indah rasanya, aku seolah melihat Mars berada didepan mataku, namun sejauh aku berusaha tak kudapatkan jua, yang ada hanya berpindah beberapa derajat dari sudut pandang mataku. 
Masih bergoyang pandanganku, efek keindahan tanpa kesadaran semalam. aku kira aku tak akan sampai, tapi aku pun masih mengingat tetangga menyambut dengan senyuman datar anak bayi nya. Aku masuk dengan sedikit gundah karena sumber kehidupan seluruh manusia tak dapat mengalir dengan sempurna. Aku tak tahu apa yg terjadi dibawah sana, tapi sesekali mengeluarkan, walau tak sejernih perairan surga.
Telentang tanpa gangguan aku di tumpukan busa yg dirangkai oleh senimannya menjadi kasur, terbesit dalam sebuah mimpi, mimpi yg aneh, bahkan menjijikan, dan aku harus berusaha terbangun, aku berusaha keluar dari mimpi yg datang. Aku bisa, tapi aku kaku tak tertahankan, efek memaksakan gelombang otak. Terpikir olehku sebentar, apa maksud dari mimpi tersebut, tapi tubuhku hanya menyuruh untuk kembali tertidur, aku masih belum terkendali, dan akupun tertidur kembali.
Bangun dan disambut kicauan burung, nyaman. Aku merasa pikiran dan emosi ku masih belum tercampur apa apa, bersih, sunyi. Aku suka saat seperti ini, ketika suasana penuh kedataran dalam diriku, biasanya aku pakai untuk merenung ketika aku belum merantau. Aku merasa sensitif penuh kedamaian. TErsadar harus menjalani kehidupan, aku membuat produk olahan sapi , putih, manis, paling tidak yg aku tahu, ini dapat menetralkan, dan aku pun tau aku seorang Ahmad Ega Wira Tama, dan tak perlu lagi berpegangan untuk berjalan.
Sekarang aku berada dibalik layar pusat koordinasi dan informasi yg aku miliki, sudah 2 tahun aku memilikinya, peformanya masih dapat diandalkan. Terduduk bisu dengan menghisap campuran tembakau, cengkeh serta bahan lainnya yg dirahasiakan oleh pabriknya dan dibungkus dengan kertas khusus, aku mencoba mengeluti dunia yg mulai terlupakan dan tersembunyi diantara aktifitas keseharian. Aku mulai menulis lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar