Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Bunga Matahari

Bunga matahari tertiup angin Menghadap matahari bertumbuh dan mekar Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku di rentangkan nya Meskipun di terpa derasnya hujan, Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yuk kita awali balikkan kesedihan, Kepada cerahnya masa depan Naiki motor tua Menara sebagai petunjuk Dekati musim panas Ku ajak dirimu Di tengah tanjakan landai Di sana kan mulai terlihat Kembang api warna kuning Terbentang sangat luas Aku tak akan bertanya apapun Jika kamu hidup Banyak hal yang terjadi Hal yang tak kau suka dan kesulitan Pada saat itu, Ku dari bukit ini Memegang pada seseorang Bunga matahari dalam dirimu Saat ini berkembang entah dimana

Liburan Semester Ganjil 2014

Malem ini gua suntuk, Bingung mau pulang kapan, berat bener rasanya buat balik lagi ke Lampung, ya karena liburan kali ini. Akhirnya gua putusin buat nulis aja, biar gak terlalu suntuk hehe. 2 kata buat liburan kali ini, "Penuh Warna". Kenapa gua bilang begitu ? ya karena buaaaaanyak banget yg gua rasain, dari manis, asem, pait, pedes, dan lain lain lah, sangking beragamnya liburan kali ini.  Gua kembali lagi ke tanah jawa sekitar akhir Januari, yg gua inget 2 hari sebelum CGTS di tempat gua sekolah dulu sebelum kuliah, SMA Negeri 8 Tangerang. Waktu itu juga bingung dan suntuk juga mau ikut apa nggak, di satu sisi ada sebagian yg harus "dikerjakan" sebagai mahasiswa baru di kampus, sisi yg lainnya ya itu, adalah someone yg pengen banget liat gua pake almamater, tapi gak cuma itu ya haha. Jadi akhirnya gua putusin buat balik, ngeteng. Dengan hanya membawa laptop dan almamater dan celana 1 buah ( + yg dipake), balik lah gua dianter Diego sampe ke travel. ~~~~~~~~...

Gerilya

Bandar Lampung, 19 Januari 2014 Mereka bermain dibawah tanah Aku duduk manis..... Aku polos tak tahu apa-apa Tapi berkat kekuasaan ku, aku menemukannya Tapi aku diam, menunggu waktu Sambil mempersiapkan diri..... Biarlah dia terbang, biarlah dia menegakkan Aku membangun, aku membuat Aku tak tau yang lainnya..... Aku membiarkan, tapi aku takut Mendengar rangkaian kata yang tak ingin aku dengar, Yang membuat aku berjalan meninggalkan Tapi aku hanya diam membiarkan, Kata siapa, siapa tau nurani terdalam 

Lembut

Bandar Lampung, 9 Desember 2013 Terinspirasi dari Bantal Aku ingin menanjak dengan lembut... Selangkah demi selangkah agar terasa... Menunjukan kepastian dan menanjak Setiap hari selembut mungkin Terkadang jatuh, pelan, pelan pelan Kembali bangun dengan lembut Aku tau hari ku masih panjang Jauh, jauh, jauh, apa harus terburu - buru ? Tidak lembut kalau terburu- buru Tidak menikmati perjalanan Aku butuh penyemangat yang lembut..... Bukan kasur, Kasur merusak terkadang, tapi aku butuh Aku adalah penyemangat ku ? Tidak, aku terlalu membara..... Terburu-buru Aku sadar, Tidak lembut Aku bingung apa yang bisa menyemangati ku Dulu saat aku lebih muda dari dari sekarang..... Ada suatu kelembutan semangat yang belum kurasa Saat ini, Haruskah aku mencari, atau menunggu datang Entah, Yang datang membawa kelembutan