Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Hand Bore Mekanika Tanah I

Download file, cara nya klik ==>  Lalala  bisa lah ya ? Sabar, ukurannya sekitar 25 mb, lumayan edeg, soalnya gua gabungin semuanya. Gua juga mau ngerjain Matrek. Waktunya mepet. Sorry. Sambil nunggu ngapain kek gitu, yg jelas gausah ngepoin blog gua. Kalo udah, klik 2 kali atau langsung di Extract. terserah pake apa aja. Kalo mau buka atau Extract yg punya sendiri juga gapapa. Passwordnya "egaganteng" gak pake tanda kutip. Sebelum di Print cek lagi aja ya. Futher Information : 085695956909 / 7412B10F

Senin, 22 September 2014

“Bukan sekedar catatan harian, opini yg gak tersampaikan juga disini.” Dan untuk kesekian kali nya kemaren pulang kerumah dalam keadaan "lelah". Seneng bisa bersua lagi di dunia blogger. Hari ini mesin air di hunian gua tersayang kembali tidak dapat mengeluarkan air ke kran yg ada di kamar mandi gua. Akhirnya gua pun memutuskan untuk numpang mandi di kosan bang Najmul. Udah laumayan lama gua gak kesana, sekalinya kesana cuma numpang mandi. haha tapi disana gua nemu buku biografinya Albert Einstein. Karena ngerasa gak ada waktu lagi, gua baca sekilas aja. Gua iri, kehidupannya hampir bisa dibilang tertulis dengan rapi. Di buku itu gua nemu quote yg nempel banget sama gua "Kehidupan seperti menaiki sepeda, kau harus terus bergerak agar dapat seimbang" intinya kita harus terus berjalan dan jangan pernah berhenti. KEEP MOVING ~~~~~~~~~~~~~ Dengan mengorbankan kuliah Mekanika Tanah, gua memutuskan untuk ngerjain tugas Matematika Rekayasa di Ruang bac...

Sabtu, 20 September 2014

“Bukan sekedar catatan harian, opini yg gak tersampaikan juga disini.” Setelah 2 hari berturut-turut pulang dalam keadaan "lelah" akhirnya di akhir malem minggu ini ada kesempatan buat nulis juga. Hari ini ada acara bakar-bakaran di kampus, dan ntah kenapa bisa jadi gua yg jadi koor nya. Pagi nya sekitar jam 9 gua ke pasar gintung buat ngambil daging dari Bang Nai. Awalnya gua kira bgua bakal bawa daging doang, tapi ternyata gua udah kaya orang mau dagang. Banyak yg gua bawa dengan motor "penguin" kesayangan. Kayak kerupuk yg hampis ada 15 bungkus, tusuk sate, kecap, serta cemilan-cemilan laiinnya. Btw semua otu dari dana pribadinya bang Nai, katanya sih perayaan jadian dia sama Sani hahaha. Berangkat ke kampus dengan setelah slow, berharap di kampus udah rame. Tapi buyar semua ketika udah sampe di pelantaran parkiran gedung E. Cuma ada 2014 dan 2012. Terus 2013 yg katanya mau bantu pada kemana ? Di point ini mulai agak kecewa.  "Kenapa pada gak bi...

Rabu, 17 September 2014

“Bukan sekedar catatan harian, opini yg gak tersampaikan juga disini.” “karena kita menghirup oksigen yg sama” Kurang lebih seperti itu lah kata-kata yg gua dapet pagi ini. Bangun pagi sekitar jam setengah 8an karena abis ngebuat banner untuk para wisudawan. Bingung mau ngapain akhirnya gua putuskan buat baca buku sambil ngopi dan yg setelahnya gua dapet kata-kata seperti diatas. Dan dari kata-kata diatas gua dapet suatu hal. Udah gak jaman lagi make kata-kata “sama sama makan nasi” Kenapa ? Karena di negara kita Indonesia pun nasi bukan lah makanan pokok pada daerah tertentu. Sebut aja di daerah Papua sana. Makanan pokok mereka adalah sagu. Jadi ketika kita sebut “ sama sama makan nasi” memang gak dapat dipungkiri kalo hampir semua orang pernah makan nasi. Dan bahkan di daerah benua biru sana adalah gandum yg menjadi komoditi utama buat sarapan. Jadi gua pastiin kalo mau menyamakan manusia harus lah disebut “Kita sama sama menghirup oksigen” atau bisa juga seperti p...

Selasa, 16 September 2014

“Bukan sekedar catatan harian, opini yg gak tersampaikan juga disini.” Hari ini kebangun sekitar jam setengah 4 pagi, masih terbiasa bangun pagi gara-gara kegiatan propti kemaren yg gak boleh telat, jadi mau gak mau harus bangun pagi. Karena keinget kalo hari ini gak ada kuliah, jadi gua lanjut  tidur dan kebangun sekitar jam setengah 7 pagi. Ntah kenapa lagi pengen nulis aja, dan semoga kebiasaan ini berlanjut sampe seterusnya. “karena ketika lu nulis, lu bebas berekspresi, dan salah satu media ketika lu mau bersuara tapi gak ada yg dengar” cukup miris yaa....(Hahaha) Santai sebentar diatas tempat tidur, ngeliat laptop yg gak jauh dari sana, gua mutusin untuk “ merileks” kan diri sejenak, gak perlu gua ceritain, karena benar-benar pribadi. Fine, rileks selesai, gua bangun dari tempat tidur. Tanpa pikir panjang, gua langsung ke belakang, alias ke dapur buat nyuci pakaian, sekaligus sepatu yg aromanya tiada tara lagi, dan gak bisa dijelaskan. Nyuci lah gua, mulai da...

Project L

Minggu, 07 September 2014 Selamat pagiii, ya karena gua nulis ini ketika pagi hari haha dan mungkin postingnya bisa setahun kemudian atau malah gua pencet “ctrl + A”, terus pencet “delete”. As usual. Di pagi minggu yg cerah ini, ditengah kesibukan “mengurusi” kedatangan para pasukan dengan rambut tipis bahkan sampe gak ada, gua sempetin buat nulis sepatah atau dua patah hal. Dan ini di akibatkan oleh pengaruh dari buku yg gua baca juga pagi ini. Ditengah gejolak cinta, dilanda kebingungan tak tertahankan, gua nemu kata kata begini...... “ Love me. Love me not.” Bingung artinya apa, gua cari tau lagi langsyung ke Editor ini Chiefnya. Walau sebenarnya doski ngedeskripsiin di bukunya. “jangan Cuma mengira-ngira aja. Momen  bukan lagi momen kalau sudah terlewat, ia hanya akan jadi kenangan. Dan apa gunanya kenangan ? Apalagi kalau semuanya hanya sebatas angan. Jadikan perkiraan jadi kenyataan “ Terdiam sejenak. Dan yg langsung ada di pikiran gua adalah keti...

Matahari

17 Maret 2014 20:56 Aku bukan penyembah matahari Tapi dibagian bumi sana ada Aku bukan pengeluh panasnya Orang lain ada, aku penikmatnya Beberapa kali aku disengat olehnya Saat-saat indah tak terlupakan Mengalah pada bulan ketika malam hari Membuka hari dan masa depan sebagian orang Terkadang dihina orang, tapi masih tetap menyinari Di Keesokan hari.... Sang penyeimbang bumi yang membedakan Saksi bisu berjalannya kehidupan

Kisah Sore Kemarin

Gambar
26 Agustus 2014 08:26 -naskah asli- Harta karun terpendam dalam diri manusia Kata-kata yg menjadi sumber kesalahpahamnan Walau diam pun terkadang membingungkan Tapi wajah sudah terlanjur terkena kulit lain Rambut yang menghalangi penglihatan pun perhempas Membuka penglihatan akan kesadaran diri Ingin tersenyum pun akan membingungkan Menjaga tugas, Bersenang-senang di tengah Samudra Hindia Dan yg lain mencari sepetak kosong lahan tertutup Masih mereka anggap salah, tapi biarlah Sejujurnya sudah tidak ingin lagi mengurusi Tapi masih teringat janji akan setia pada langit biru Masih terlalu dini untuk mengubah, bahkan secara kasat mata  , dianggap merubah budaya Ingin seperti cahaya, menebar ke segala arah Atau menjadi air yang mengikuti wadah Hampir sudah aku jamah keseluruhan Membiarkan di daerah sana menjadi panutan Hanya karena kesamaan dalam perasaan dan pemikiran

Rubah

Pikiran yg terbelenggu, terikat dalam kegiatan yg memaksa untuk melakukan suatu rutinitas. Jujur ini yg sedang gua alami. Kaki yg seolah terikat pada tiang, tak bisa kemana-mana. Terbatas untuk mengerjakan kegiatan yg lama kelamaaan bukan menjadi sesuatu yg bisa di nikmati. Gua inget dulu ketika baru masuk. Enjoy. Main kemana-mana, gak kepikiran kalo sebenernya ada hal penting yg harus dijadiin prioritas, hidup bebas, maksain sesuatu yg sebenernya gua hobi. Jujur, makin kesini, passion tentang hal tersebut lama kelamaan luntur kebawa aliran sungai menuju laut. Entah karena mungkin gua yg terlalu bersemangat di awal cerita, entah karena ada satu dua hal yg menyadarkan. Bahkan yg lebih menjijikan lagi, “ngebuat suatu keadaan yg gak mengenakaan, yg sebenarnya tujuannya buat merubah”. Apa harus kayak gitu caranya?

Bunga Matahari

Bunga matahari tertiup angin Menghadap matahari bertumbuh dan mekar Ke langit biru yang tiada berbatas Kedua tanganku di rentangkan nya Meskipun di terpa derasnya hujan, Tanpa menyeka air mata yang jatuh Yuk kita awali balikkan kesedihan, Kepada cerahnya masa depan Naiki motor tua Menara sebagai petunjuk Dekati musim panas Ku ajak dirimu Di tengah tanjakan landai Di sana kan mulai terlihat Kembang api warna kuning Terbentang sangat luas Aku tak akan bertanya apapun Jika kamu hidup Banyak hal yang terjadi Hal yang tak kau suka dan kesulitan Pada saat itu, Ku dari bukit ini Memegang pada seseorang Bunga matahari dalam dirimu Saat ini berkembang entah dimana

Liburan Semester Ganjil 2014

Malem ini gua suntuk, Bingung mau pulang kapan, berat bener rasanya buat balik lagi ke Lampung, ya karena liburan kali ini. Akhirnya gua putusin buat nulis aja, biar gak terlalu suntuk hehe. 2 kata buat liburan kali ini, "Penuh Warna". Kenapa gua bilang begitu ? ya karena buaaaaanyak banget yg gua rasain, dari manis, asem, pait, pedes, dan lain lain lah, sangking beragamnya liburan kali ini.  Gua kembali lagi ke tanah jawa sekitar akhir Januari, yg gua inget 2 hari sebelum CGTS di tempat gua sekolah dulu sebelum kuliah, SMA Negeri 8 Tangerang. Waktu itu juga bingung dan suntuk juga mau ikut apa nggak, di satu sisi ada sebagian yg harus "dikerjakan" sebagai mahasiswa baru di kampus, sisi yg lainnya ya itu, adalah someone yg pengen banget liat gua pake almamater, tapi gak cuma itu ya haha. Jadi akhirnya gua putusin buat balik, ngeteng. Dengan hanya membawa laptop dan almamater dan celana 1 buah ( + yg dipake), balik lah gua dianter Diego sampe ke travel. ~~~~~~~~...

Gerilya

Bandar Lampung, 19 Januari 2014 Mereka bermain dibawah tanah Aku duduk manis..... Aku polos tak tahu apa-apa Tapi berkat kekuasaan ku, aku menemukannya Tapi aku diam, menunggu waktu Sambil mempersiapkan diri..... Biarlah dia terbang, biarlah dia menegakkan Aku membangun, aku membuat Aku tak tau yang lainnya..... Aku membiarkan, tapi aku takut Mendengar rangkaian kata yang tak ingin aku dengar, Yang membuat aku berjalan meninggalkan Tapi aku hanya diam membiarkan, Kata siapa, siapa tau nurani terdalam 

Lembut

Bandar Lampung, 9 Desember 2013 Terinspirasi dari Bantal Aku ingin menanjak dengan lembut... Selangkah demi selangkah agar terasa... Menunjukan kepastian dan menanjak Setiap hari selembut mungkin Terkadang jatuh, pelan, pelan pelan Kembali bangun dengan lembut Aku tau hari ku masih panjang Jauh, jauh, jauh, apa harus terburu - buru ? Tidak lembut kalau terburu- buru Tidak menikmati perjalanan Aku butuh penyemangat yang lembut..... Bukan kasur, Kasur merusak terkadang, tapi aku butuh Aku adalah penyemangat ku ? Tidak, aku terlalu membara..... Terburu-buru Aku sadar, Tidak lembut Aku bingung apa yang bisa menyemangati ku Dulu saat aku lebih muda dari dari sekarang..... Ada suatu kelembutan semangat yang belum kurasa Saat ini, Haruskah aku mencari, atau menunggu datang Entah, Yang datang membawa kelembutan