Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Matahari

17 Maret 2014 20:56 Aku bukan penyembah matahari Tapi dibagian bumi sana ada Aku bukan pengeluh panasnya Orang lain ada, aku penikmatnya Beberapa kali aku disengat olehnya Saat-saat indah tak terlupakan Mengalah pada bulan ketika malam hari Membuka hari dan masa depan sebagian orang Terkadang dihina orang, tapi masih tetap menyinari Di Keesokan hari.... Sang penyeimbang bumi yang membedakan Saksi bisu berjalannya kehidupan

Kisah Sore Kemarin

Gambar
26 Agustus 2014 08:26 -naskah asli- Harta karun terpendam dalam diri manusia Kata-kata yg menjadi sumber kesalahpahamnan Walau diam pun terkadang membingungkan Tapi wajah sudah terlanjur terkena kulit lain Rambut yang menghalangi penglihatan pun perhempas Membuka penglihatan akan kesadaran diri Ingin tersenyum pun akan membingungkan Menjaga tugas, Bersenang-senang di tengah Samudra Hindia Dan yg lain mencari sepetak kosong lahan tertutup Masih mereka anggap salah, tapi biarlah Sejujurnya sudah tidak ingin lagi mengurusi Tapi masih teringat janji akan setia pada langit biru Masih terlalu dini untuk mengubah, bahkan secara kasat mata  , dianggap merubah budaya Ingin seperti cahaya, menebar ke segala arah Atau menjadi air yang mengikuti wadah Hampir sudah aku jamah keseluruhan Membiarkan di daerah sana menjadi panutan Hanya karena kesamaan dalam perasaan dan pemikiran

Rubah

Pikiran yg terbelenggu, terikat dalam kegiatan yg memaksa untuk melakukan suatu rutinitas. Jujur ini yg sedang gua alami. Kaki yg seolah terikat pada tiang, tak bisa kemana-mana. Terbatas untuk mengerjakan kegiatan yg lama kelamaaan bukan menjadi sesuatu yg bisa di nikmati. Gua inget dulu ketika baru masuk. Enjoy. Main kemana-mana, gak kepikiran kalo sebenernya ada hal penting yg harus dijadiin prioritas, hidup bebas, maksain sesuatu yg sebenernya gua hobi. Jujur, makin kesini, passion tentang hal tersebut lama kelamaan luntur kebawa aliran sungai menuju laut. Entah karena mungkin gua yg terlalu bersemangat di awal cerita, entah karena ada satu dua hal yg menyadarkan. Bahkan yg lebih menjijikan lagi, “ngebuat suatu keadaan yg gak mengenakaan, yg sebenarnya tujuannya buat merubah”. Apa harus kayak gitu caranya?