Manfaat Radio Aktif dalam Kehidupan Sehari-hari
Bidang Kedokteran
Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak,
dan sudah berapa juta orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan
radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk penghancur tumor atau untuk foto
tulang. Berdasarkan radiasinya:
- Sterilisasi
radiasi.
- Terapi tumor
atau kanker.
Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan
radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh
radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah
rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan
mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.
- Penentuan
Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari
tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma
atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan
konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer
yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat untuk
membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang
wanita pada usia menopause (matihaid).
- Three
Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup
atau pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit
kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih
dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi.
Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi terakhir telah
dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan sangat presisi dan
tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat selektif untuk
membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan
serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan
memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda
pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma
knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan
pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma
ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak
jaringan di luar target.
- Teknik
Pengaktivan Neutron
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan
mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan
jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit
ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada
sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh bahan
biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.
Penggunaan
radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk pendeteksian jenis kelainan
di dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker yang sangat sukar dioperasi
menggunakan metode lama. Prinsip radioaktif ini juga dimanfaatkan untuk
pengetesan kualitas bahan di dalam suatu industri yang dapat dipergunakan
dengan mudah dan dengan ketelitian yang tinggi. Radioisotop yang digunakan
dalam bidang kedokteran dapat berupa sumber terbuka (unsealed source) dan
sumber tertup (sealed source). Ketika radioisotop tersebut tidak dapat dipergunakan
lagi, maka sumber radioaktif bekas tersebut sudah menjadi limbah radioaktif.
Contoh radioisotop dalam bidang kedokteran :
• I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi
kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan otak
• Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung
• Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung
• Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah
• Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru
• P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia
rubavera, yaitu pembentukkan sel darah merah yang berlebihan. Didalam
penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang
memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum
tulang. Sedangkan, sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat
kedokteran, sebelum dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi
alat suntik. Sebenarnya sebelum dikemas, alat suntik sudah disterilkan. Tetapi,
pada proses pengemasan masih mungkin terjadi kontaminasi, sehingga setelah alat
suntik tersebut dikemas dan ditutup rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang
dengan menggunakan sinar gamma (Sutresna, 2007).
Komentar
Posting Komentar